Diskusi Buku Interaktif “Wajah Islam Madura” di Lubangsa
180 View
Lubangsa_Sabtu malam (9/8), halaman Wilayah II PP. Annuqayah daerah Lubangsa menjadi panggung diskusi buku interaktif. Para pustakawan menggelar acara ini sebagai pengembangan dari rutinitas diskusi buku dua pekan sekali.
Sebagaimana diskusi rutin itu, dimaksudkan untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam terhadap bacaan para santri. Namun kegiatan tersebut tidak setaknan di sana. Koordinator Pengembangan Minat Baca (PMB), Ahmad Mundir A.R., mengatakan bahwa pihaknya menilai perlu ada inovasi agar diskusi lebih hidup dan mampu membuka sudut pandang baru. Karena itu, perpustakaan mengadakan diskusi buku interaktif yang kali ini terfokus pada buku Wajah Islam Madura.
“Buku ini kami pilih selain banyaknya para santri yang sering meminjam dan membaca buku ini, juga dikarenakan sangat bagus untuk memberikan wawasan kepada para santri tentang Islam dan Madura yang seakan tak terpisahkan,” ujarnya.
Achmed Sayfi A.F., sebagai pembicara pertama pada malam itu, memaparkan bahwa buku karya Kiai A. Dardiri Zubairi tersebut merupakan kumpulan esai yang membahas proses masuknya Islam ke Madura, khususnya melalui langgar, madrasah, dan pesantren. Ia menilai, beragam tulisan dalam buku ini penting dibaca para santri karena menggali narasi dari hal-hal sederhana namun sarat makna.
“Misalnya, tradisi menyuguhi kopi atau kue ketika bertamu sebagai simbol solidaritas dan kekeluargaan yang mencerminkan ukhuwah Islamiyah,” terangnya.
Hal senada juga terdengar dari pembicara kedua, Ahmad Lissofa, yang menyebut buku ini memadukan rasa hormat terhadap tradisi dengan kesadaran kritis menghadapi perubahan zaman. Menjadikannya kemudian buku Wajah Islam Madura ini, amat cocok dibaca semua kalangan, dari siswa maupun mahasiswa. Meski sebagai kumpulan esai penjelasannya tidak sistematis dan hanya berupa pengenalan-pengenalan saja. “Akan tetapi siapa saja yang ingin memahami dinamika Islam kultural di Madura, alangkah baiknya membaca buku ini sebagai awalan,” jelasnya.
Penulis | : Moh. Zainur Rozy |
Editor | : Sururi Nurullah |